Jumat, 15 April 2011

Surat dari AYAH

Teruntuk peri kecilku
Heaven ....

Assalamualaikum,wr.wb

Hai peri kecilku, ayah telah menerima surat darimu, maaf jika surat balasan ini datang terlambat. Putri kecilku kabar ayah di sini baik-baik saja, ayah begitu bahagia disini, tak perlu cemaskan ayah di sini. setahun memang berjalan dengan cepat anakku bukan saja engkau yang merasakannya namun ayah juga merasakan hal yang sama. Ayah takkan pernah lupa tanggal itu 21 oktober 1992. ketika putri kecil ayah tiba di bumi, betapa senangnya ayah saat itu, kau adalah hadiah terindah di hari ulang tahun ayah, meski jaraknya begitu jauh tetapi masih di bulan yang sama, hari itu ketika engkau berulangtahun, ayah ingat putri ayah sangat menyukai pizza, ketahuilah anakku, ibu begitu cemburu karena ayah tak pernah melakukan hal itu pada ibu, ayah hanya lakukan itu hanya untuk putri kecil ayah yang cantik. Ayah tak menyangka putri kecil ayah kini telah beranjak dewasa, namun kau tetaplah putri kecil ayah, dan tetap kesayangan ayah sampai kapanpun juga.
Anakku ketahuilah kekuatan yang kau peroleh datang dari dirimu sendiri, putri ayah memang kuat, dan putri ayah memang yang terhebat, ayah tau itu, putriku jangan lah kau menangis jika kau merindukan ayah, karena perlu kau tahu ayah begitu sedih ktika melihat peri kecil ayah menangis merindukan ayah, ingatlah jika kau rindu ayah, kirimkan ayah ayat-ayat indah yang tuhan turunkan, karena lewat itu rindu mu akan sampai di hati ayah nak. tak ada atau tak satupun orang yang boleh memanggil putri kesayangan ayah idiot, karena ayah tau, kau lakukan ini karena kau memang benar-benar merindukan ayah dan hanya ini yang dapat membuatmu tenang. Ayah merindukan putri ayah selalu, bukan ayah tak mau menemui dirimu dalam mimpi, namun ayah ingin mengajarimu tentang kekuatan, keiklasan, anakku meski ayah tak lagi di sampingmu, tapi ketahuilah ayah akan selalu mengajarkanmu tentang hidup. ayah akan datang ketika ayah rasa itu adalah keadaan dimana kau membutuhkan ayah, seperti waktu itu ketika kau benar-benar merindukan ayah, kau ingat hari itu putriku, ayah ada di tempat ayah biasa ada, ketika itu kau peluk ayah begitu erat, kau menanggis, dan kau tanyakan keadaan ayah, dan apa yang ayah katakan itulah yang ayah rasakan disini.
Ayah takkan pernah memintamu untuk kuat menjalani semua ini, karena ayah tau anak ayah memang bisa melakukan itu semua tanpa ayah minta. dan ketika ada sesorang yang menanyakan keberadaan ayah, jawablah sejujurnya apa yang terjadi tak ada yang perlu di tutupi anakku. annakku ayah tahu semua orang merindukan ayah, karena ayah dapat melihat mereka.
Peri kecilku ayah meminta jangan pernah putus asa dalam menjalani semua hal, kau memiliki bakat, hanya butuh sedikit kemauan, jika ada yang menghina, abaikanlah mereka tak perlu kau tanggapi, ketika ada yang bilang kau miskin biarlah  mereka berkata seperti itu karena hatimu tahu apa yang terjadi, memang ayah tidak wariskan kekayaan harta, tapi ayah selalu mewarisimu kekayaan hati, dan ayah tau suatu saat nanti kau dan kedua saudaramu bukan saja kaya harta tapi juga kaya hati, biarlah kini kau menderita, karena dengan ini kau belajar akan kerendahan hati, jangan buat ibumu terluka anakku, apa yang ibumu katakan adalah yang terbaik untukmu, tetaplah menjadi wanita yang kuat, wanita yang lembut namun tetap tegas seperti ibumu, jangan risau akan semua yang belum menyapamu, karena cepat atau lambat ia akan mengahampirimu seperti yang tuhan mau. Raga ayah memang telah mati namun jiwa ayah masih ada di dalam hatimu, ayah akan selalu menjagamu, ayah akan selalu ada untuk putri kesayangan ayah. Tak usah berterimakasih, karena hanya itu yang ayah bisa berikan di hidup ayah, dan telah menjadi kewajiban ayah unuk menjadi ayah yang baik untukmu. Sanpaikan pada ibu, kakak, dan adikmu bahwa titipan mereka telah sampai dengan selamat, dan sampaikan juga bahwa ayah sangat mencintai, menyayangi, merindukan kalian semua, tetaplah tersenyum putriku, karena kau terlihat cantik ketika tersenyum, surat ini memang tidak ayah sampaikan lewat kertas yang di selipkan di bawah bantalmu, tapi ketahuilah ini memang surat balasan yang ayah kirimkan melalui hatimu, ini memang nyata karena putri ayah sedari tadi menahan air matanya agar tidak terjatuh dan berusaha untuk tetap kuat. jagalah dirimu anakku, esok mentari akan terbit dan kau harus tersenyum, dan jangan lupa, tuhan masih menantikan cintamu, cinta yang begitu indah yang putri ayah miliki.



Salam sayang untuk putriku Handayani Savitri


AYAH